Pages

Monday, October 25, 2010

Akan kubangkit kembali....

Sedikit coretan diriku sebelum memejamkan mata..
ujian Allah untuk diriku seminggu dua ini....
minggu lepas di kala ingin menunjukkan hero di
hadapan rakan-rakanku menangkap abang pencuri,
terjelepok jatuh menyebabkan kakiku bengkak, terseliuh dan bertukar
seperti saiz kaki seekor gajah...
terkinja -kinja aku kalu nk jalan....

2 hari lepas, ditimpa demam pula...
faktanya, ini merupakan demam yang paling teruk
setakat yang aku ingat selepas form 4 lima tahun lepas....
mana tidaknya, dikala aku duk baring atas katil tue pon , aku merasakan katilku
terbang menghala ke kipas
dan rasa bilikku berpusing-pusing...
huuuuhhhhhh, perit2.....
tapi ari ni alhamdulillah..semua semakin pulih
sakit sendi dah semakin baik dan yang paling menggembirakan
peningng kepala dah 80 % hilang...
alhamdulillah.....
kepada ibu dan yahku, xperlu terlalu bimbang
akan kesihatan diriku
dan agak mengejutkan diriku
bila ibuku mahu membeli tiket datang ke Kuala Lumpur...
teruskan berdoa untuk kesihatan anakmu....
k..semuanya kan baik2 aje.....=)~~~

Thursday, October 21, 2010

hati riang gembira....

hati terasa sangat gembira...
kembali ke kempung halaman....
setelah 3 hari 2malam di perkampungan Pulau Suri....
dan sebulan lebih di KL...
Komitmen pun ada hadnya....
ada kala aku memerlukan masa untuk banyak bersendirian
memikirkan adakah aku di landasan yang betul atau sudah jauh
tersasar dari laluan sebenar...
insyaAllah Allah bersama hambaNya yang sentiasa
berdoa dan memohon ampun kepadaNya...
selamat malam.....=)

Friday, October 1, 2010

Bukan Kelemahan...



Suatu ketika, seorang anak bertanya kepada ibunya, Ibu, mengapa ibu menangis?
Ibunya menjawab, Sebab ibu adalah perempuan, nak. Saya tak mengerti ibu, kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. Nak, kau memang tak akan mengerti…

Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. Ayah, mengapa ibu menangis? Ibumu
menangis tanpa sebab yang jelas, sang ayah menjawab. Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.


Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis? Dalam mimpinya ia
merasa seolah mendengar jawapannya:

Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap
berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah membesar.

Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam
kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan
menyedarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan bila masa pun ia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan....